Sintesis
protein adalah proses penyusunan asam-asam amino pada rantai polinukleotida.
Informasi yang disandikan dalam suatu gen menentukan ekspresi pada runutan
asam-asam amino suatu polinukleotida.
Ada
banyak tahapan antara ekspresi genoti ke fenotip.Gen-gen tidak dapat langsung
begitu saja menghasilkan fenotip-fenotip tertentu misalnya warna mata hijau,
bentuk biji yang lonjong, atau celah pada dagu.Fenotip suatu individu
ditentukan oleh aktivitas enzim (protein fungsional). Enzim yang berbeda akan
menimbulkan fenotip yang berbeda. Perbedaan satu enzim dengan enzim lainnya
ditentukan oleh jumlah jenis dan susunan asam amino penyusun protein enzim.
Pembentukan asam amino tersebut ditentukan oleh gen atau DNA.
Ekspresi
gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan
menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.
1. Dogma
Sentral Biologi
Dogma sentral mengenai ekspresi gen, yaitu DNA
yang membawa informasi genetik ditranskripsi menjadi RNA, dan RNA diterjemahkan
menjadi poliptedi.Selama ekspresi gen, informasi genetic ditransfer secara
akurat dengan DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dengan urutan asam
amino yang spesifik.
Hubungan antara DNA dan RNA dalam penurunan
sifat, struktur sel, dan aktivitas sel terangkum dalam konsep dogma
sentral.Konsep tersebut dapat diartikan sebagai “sumber dari segala informasi”.Hal tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut.
struktural
DNA replikasi DNA transkripsi
RNA translasi
Protein
Pengatur
Gambar Skema
dogma sentral
Konsep di atas menerangkan bahwa kunci utama
dari sintesis protein adalah DNA, yang merupakan material genetika dari sel. Brgerak
ke sebelah kiri, DNA tersebut mampu memproduksi diri sendiri melalui proses replikasi. Bergerak ke kanan, DNA mampu
mengawasi pembentukan RNA (melalui proses transkripsi)
dan pembentukan protein (melalui proses translasi).
Replikasi DNA terjadi di inti sel pada saat
mempersiapkan pembelahan mitosis dan meiosis. Tanpa replikasi, sel anak tidak
akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan kehidupan. Hasil
dari proses transkripsi membentuk rantai RNAd yang merupakan salinan dari
rantai DNA.
2. Proses
Sintesis
Ekspresi gen merupakan sintesis protein yang
terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, urutan ranti nukleotida template
(cetakan) dari suatu DNA untai ganda disalin untuk menghasilkan satu rantai
mmolekul RNA. Proses ini disebut transkripsi dan berlangsung dalam inti sel.
Thap kedua merupakan sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan
rantai RNA yang di buat pada tahapan pertama. Proses ini disebut translasi. Proses
tersebut membutuhkan pengikatan dan pergerakan ribosom di sitoplasma pada
sepanjang rantai RNA untuk menterjemahkan urutan nukleotida rantai RNA tersebut
menjadi urutan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida. Pada proses ini
digunakan istilah penerjemahan karena bahasa pada nukleotida RNA diterjemahkan
menjadi bahasa baru, yaitu bahasa asam amino suatu protein.
a.
Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA
dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan
atau senseyang berfungsi sebagai
pita cetakan,sedangkan rantai DNA komplemennya di sebut rantai antisense yang berfungsi pada proses
replikasi.
Rentangan DNA yang ditranskripsi
menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.RNA dihasilkan dari aktivitas
enzim RNA polymerase.Enzim RNA polymerase membuka pilinan kedua rantai DNA
hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA.Enzim RNA polymerase merangkai
nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’
3’, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan
nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai di mana transkripsi suatu gen
dimulai dan diakhiri.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap,
yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran)
rantai RNA.Transkripsi mensintesis baik RNAd, RNAt, maupun RNAr.Namun, hanya
basa nitrogen yang terdapat pada RNAd saja yang nantinya diterjemahkan menjadi
asam amino (protein).
Gambar tahapan transkripsi
·
Inisiasi
Daerah DNA dimana RNA polymerase melekat dan
mengawali transkripsi disebut sebagai promoter.suatu promoter mencakup titik
awal (start point) transkripsi (nukleotida dimana sintesis RNA sebenarnya
dimulai)dan biasanya membentang beberapa pasangan nukleotida di depan titik
awal tersebut. Selain menentukan dimana transkripsi mulai, promoter juga
menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
·
Elongasi
Pada saat RNA bergerak di sepanjag DNA,
pilinan heliks ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kkira 10 hingga
20 basa DNA sekaligus.Enzim RNA polymerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’
dari molekul RNA yang sedang “tumbuh” di sepanjang heliks ganda DNA tersebut.
Setelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan
molekul RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya. Transkripsi berlanjut pada
laju kira-kira 60 nukleotida per detik pada sel eukariotik.
·
Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polymerase
mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu
urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi. Terdapat beberapa
mekanisme yang berbeda untuk terminasi transkripsi, yang perinciannya
sebenarnya masih kurang jelas.Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada saat RNA polymerase mencapai titik terminasi.Sebaliknya,
pada sel eukariotik, RNA polymerase terus melewati titik terminasi.Pada titik
yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, RNA yang telah terbentuk
terlepas dari enzim tersebut.
b.
Translasi
Dalam proses translasi, sel
menginterpretasikan suatu kode genetic menjadi protein yang sesuai. Kode
genetic tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul RNAd,
interpreternya adalah RNAt.RNAt mentransfer asam amino-asam amino dari “kolam”
asam amino di sitoplasma ke ribosom.
Molekul-molekul RNAt tidak semuanya
identik.Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya yang
sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang disebut
antikodon.Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai asam
amino fenilalanin.RNAt pembawa fenilalanin memiliki antikodon AAA yang
komplemen terhadap UUU agar terjadi reaksi penambahan (transfer) fenilalanin
pada rantai polipeptida sebelumnya.
Asosiasi kodon dan antikodon
sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap pengenalan yang dibutuhkan
untuk translasi suatu pesan genetic yang akurat.Asosiasi ini harus didahului
oleh pelekatan yang bener antara RNAt dengan asam amino.RNAt yang mengikatkan
diri pada kodon RNAd harus membawa hanya asam amino yang tepat ke ribosom.Tiap
asam amino digabungkan dengan RNAt yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang
disebut aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl_tRNA synthetase).
Ribosom memudahkan pelekatan yang
spesifik antara antikodon RNAt dengan kodon RNAd selama sintetis protein.Sebuah
ribosom dapat dilihat melalui mikroskop electron, tersusun dari dua subunit,
yaitu subunit besar dan subunit kecil. Sub unit ribosom di bangun oleh
protein-protein dan molekul-molekul RNAr.
Translasi di bagi menjadi tiga tahap
(sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua
tahapan ini memerlukan factor-faktor protein yang membantu RNAd, RNAt dan
ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga
membutuhkan sejumlah energy.Energy ini disediakan oleh GTP (guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
·
Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan
adanya RNAd, sebuah RNAt yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan
dua subunit ribosom.Pertama, subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada RNAd
dan RNAt inisiator.Subunit ribosom kecil melekat pada tempat tertentu di ujung
5’ RNAd. Di dekat tempat pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAd terdapat
kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. RNAt
inisiator, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG.
Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah
kodon RNAd harus mengandung triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi
antikodon UAC yang membawa metionin. Jadi pada setiap proses translasi,
metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat. Triplet AUG dikatakan
sebagai start codon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi.
·
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam
amino-asam amino berikutnya ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
(metionin).Kodon RNAd pada ribosom membentuk ikatan hydrogen dengan antikodon
molekul RNAt yang dikomplemen dengannya.Molekul RNAr dari subunit ribosom besar
berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptide yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.Pada
tahap ini, polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perletakannya semula,
dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa
oleh RNAt yang baru masuk.
Saat RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap
berikatan dengan kodon RNAt. RNAd bergerak bersama-sama dengan antikodon ini
dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Sementara itu, RNAt
sekarang tanpa asam amino karena telah diikatkan pada polipeptida yang sedang
memanjang.Selanjutnya RNAt keluar dari ribosom.Langkah ini membutuhkan energy
yang disediakan oleh hidrolisis GTP.
RNAd bergerak melalui ribosom ke satu
arah saja, mulai dari ujung 5’. Hal ini sama dengan ribosom yang bergerak
5’ 3’ pada RNAd. Hal yang
penting di sini adalah ribosom dan RNAd bergerak relative satu sama lain,
dengan arah yang sama, kodon demi kodon. Siklus elongasi menghabiskan waktu
kurang dari 1/10 detik dan terus berlangsung hingga rantai polipeptidanya
lengkap.
·
Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi.
Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop
adalah UAA,UAG, atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan
bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
3.
Kode genetika
Kode
genetika merupakan suatu pengkodean urutan triplet basa nitrogen DNA dan RNA
pada proses sintesis protein. Setiap kode triplet basa nitrogen akan
menghasilkan suatu jenis asam amino.
Dapat diketahui bahwa satu molekul protein disusun oleh beberapa molekul kecil yang dikenal sebagai asam
amino. Urutan dan jenis asam amino di dalam sel akan menentukan jenis dan
fungsi protein yang dihasilkan. Sementara itu, struktur asam amino ditentukan
oleh triplet basa nitrogen pada DNA dan RNA.Dalam hal ini, triplet basa
nitrogen pada DNA membawa informasi sintesis protein.Selanjutnya, triplet
basanitrogen RNA, yang dikenal sebagai kodon.
Gambar
Gambar
Gen tertentu membawa informasi yang
dibutuhkan untuk membuat protein dan informasi itulah yang disebut sebagai
kode genetik. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan
nukleotida pada DNA atau RNA utnuk menentukan urutan asam amino pada saat
sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen
pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino.
Dalam tahun 1968
nirenberg, khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka
yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal.
Seperti kita ketahui asam amino dikenal ada 20 macam.Yang menjadi masalah
bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang
diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel?
Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli mula mula digunakan basa nitrogen singlet maka diper oleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan padahal ke 20 asam amino ini harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan, kemudian para ilmuwan mencobalagi dengan kodon duplet dan baru dapat untuk menterjemahlkan 16 asam amino ini pun belum cukup juga. Kemudian dicoba dengan triplet dan dapat menterjemahkan 64 asam amino hal ini tidak mengapa sekalipun melebihi 20 asam amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada yang memilii simbul/fungsi yang sama diantaranya (kodon asam assparat(GAU dan GAS) sama dengan asam
asam tirosin(UAU,UAS) sama juga dengan triptopan(UGG) bahkan ini sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusan selain itu dari 20 asam amino diantaranya ada yang berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat bersambung lagi dengan doubel helix asam amino yang berfungsi sebagai agen pemotong gen diantaranya (UAA,UAG,UGA)
beberapa sifat dari kode triplet diantaranya :
1. Kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino
Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli mula mula digunakan basa nitrogen singlet maka diper oleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan padahal ke 20 asam amino ini harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan, kemudian para ilmuwan mencobalagi dengan kodon duplet dan baru dapat untuk menterjemahlkan 16 asam amino ini pun belum cukup juga. Kemudian dicoba dengan triplet dan dapat menterjemahkan 64 asam amino hal ini tidak mengapa sekalipun melebihi 20 asam amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada yang memilii simbul/fungsi yang sama diantaranya (kodon asam assparat(GAU dan GAS) sama dengan asam
asam tirosin(UAU,UAS) sama juga dengan triptopan(UGG) bahkan ini sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusan selain itu dari 20 asam amino diantaranya ada yang berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat bersambung lagi dengan doubel helix asam amino yang berfungsi sebagai agen pemotong gen diantaranya (UAA,UAG,UGA)
beberapa sifat dari kode triplet diantaranya :
1. Kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino
dinyatakan oleh lebih
dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang diawali dengan
SS memperinci
prolin,(SSU,SSS,SSA dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS
memperinci
treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).
2. Tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tungggalpun yang dapat mengambil
2. Tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tungggalpun yang dapat mengambil
bagian dalam
pembentukan lebih dari satu kodon,sehingga 64 itu berbeda-beda
nukleotidanya.
3. Kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci
3. Kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci
lebih dari satu asam
amino.
4. Kode genetik itu ternyata universal
4. Kode genetik itu ternyata universal
Tiap triplet yang mewakili informasi bagi
suatu asam amino tertentu dinyatakan sebagai kodon.Kode genetika bersifat
degeneratif dikarenakan 18 dan 20 macam asam amino ditentukan oleh lebih dari
satu kodon, yang disebut kodon sinonimus.Hanya metionin dan triptofan yang
memiliki kodon tunggal.Kodon sinonimus tidak ditempatkan secara acak, tetapi
dikelompokkan.Kodon sinnonimus memiliki perbedaan pada urutan basa ketiga.
Gambar Kode genetika
Keterangan gambar kode genetika:
Phe : Fenilalanin Ile : Isoleusin
Leu : Leusin Met : Metionin
Ser : Serin Thr : Treonin
Tyr : Tirosin Asn : Asparagin
Cys : Sistein Lys : Lisin
Trp : Triptofan Val : Valin
Pro : Prolin Ala : Alanin
His : Histidin Asp : Asam Aspartat
Gln : Glutamin Glu : Asam glutamat
Arg : Arginin Gly : Glisin
Kodon stop : UAA,UAG, UGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar