Jumat,
22 Juli 2011
PERKECAMBAHAN
I.
TUJUAN : untuk mengetahui percepatan
daerah pertumbuhan pada akar.
II.
MASALAH : Daerah pertumbuhan manakah yang
paling cepat tumbuh pada akar?
III.
HIPOTESIS :
-
Yang paling cepat tumbuh adalah bagian pangkal
-
Yang paling cepat tumbuh adalah bagian ujung
-
Yang paling cepat tumbuh adalah bagian tengah
IV.
ALAT dan
BAHAN :
-
Gunting
-
Benang
-
Gelas kimia
-
Penggaris
-
Karton manila
-
Kapas
-
Kecambah kacang hijau
-
Air
V.
CARA KERJA :
1.
Mengambil kecambah kacang hijau.
2.
Memberikan tanda pada bagian radikula dengan
menggunakan tinta pulpen dengan jarak 6 mm atau 7 mm sebanyak 5 bagian (4
baris).
3.
Mengambil kertas karton, kemudian membalut
kertas karton manila dengan kapas dan di ikat dengan benang.
4.
Meletakkan kecambah yang sudah di tandai pada kertas
karton manila yang sudah di balut dengan kapas secara berjajar,kemudian di ikat
dengan benang.
5.
Memasukkan air pada gelas kimia + 70 ml.
6.
Memasukkan kecambah yang menempel pada kertas
karton ke dalam gelas kimia yang telah berisi air.
7.
Mengukur jarak antara dua garis tinta selama 3
hari.
8.
Memasukkan hasil pengukuran dalam table
pengamatan.
VI.
DATA/HASIL
PERCOBAAN
Table Data :
Kecambah
|
Hari
|
Keterangan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||||||||||||||||||||||||||||||
Daerah
|
Daerah
|
Daerah
|
Daerah
|
Daerah
|
Daerah
|
||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Tumbuh
|
|||||
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1,4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5,6
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
6,4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tumbuh
|
||||
2
|
0,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2,4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7,4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3,6
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tumbuh
|
||||
3
|
0,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2,7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8,9
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tumbuh
|
||||
4
|
0,2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3,7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7,5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
6
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8,5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Tumbuh
|
||||
Rata2
|
0,1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2,12
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2,8
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7,2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3,7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-
|
||||
0,02
|
0,42
|
0,56
|
1,44
|
0,74
|
1,6
|
-
|
|||||||||||||||||||||||||||||
PERTANYAAN :
1. Bagian
radikula manakah yang paling cepat pertumbuhannya?
2. Bagaimana
hasil rata-rata penambahan jarak pertumbuhan kecambah?
3. Apakah
yang terjadi pada sel radikula yang paling cepat tumbuhnya?
4. Apakah
ada bagian dari radikula yang tidak mengalami pertambahan? Jelaskan mengapa
demikian !
VII.
JAWABAN
PERTANYAAN
1.
Bagian radikula yang paling cepat tumbuh adalah
bagian ujung (bagian pertama atau tunas).
2.
Hasil rata-rata penambahan jarak pertumbuhan kecambah
secara keseluruhan pada hari pertama adalah 0,02 cm, pada hari kedua rata-rata
penambahannya 0,42 cm, hari ketiga 0,56 cm, hari ke empat 1,44 cm, hari ke lima
0,74 cm, dan hari ke enam 1,6 cm.
3.
Sel radikula yang paling cepat tumbuh terjadi
karena aktivitas sel-sel meristem. Sel meristem merupakan sel-sel yang aktif
membelah secara mitosis. Sel meristem banyak terdapat pada bagian ujung akar
dan ujung batang (tunas). Meristem yang demikian disebut meristem apical.
Sel-sel meristem apical senantiasa melakukan
pembelahan sepanjang kehidupan tumbuhan. Kegiatan meristem apical mengakibatkan
akar dan batang bertambah panjang. Proses pembelahan sel-sel meristem yang
menyebabkan tumbuhan tumbuh memanjang disebut pertumbuhan primer. Pertumbuhan
primer memungkinkan akar masuk menembus lapisan tanah dan pucuk (tunas)
memperoleh lebih banyak cahaya dan CO2.
4.
Ada. Pada bagian radikula yang tidak mengalami
pertumbuhan di sebabkan karena tidak adanya aktivitas sel-sel meristem.
VIII.
ANALISA/PENGOLAHAN
DATA
Landasan Teori
1.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Awal
Pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan diawali dengan proses pembuatan (fertilisaasi).
Setelah fertilisasi, bakal biji yang di dalamnya mengandung sel triploid dan
zigot mulai berkembang. Sel triploid membelah dan berkembang menjadi jaringan
yang kaya nutrisi, disebut endosperma.
a. Pertumbuhan pada Tumbuhan
Pertambahan tinggi dan besar dapat disebabkan oleh 2
hal, yaitu :
1.
Bertambahnya jumlah sel akibat pembelahan
mitosis pada meristem di titik tumbuh primer maupun sekunder. Titik tumbuh
primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang.
2.
Bertambahnya komponen seluler dan terjadinya
diferensiasi sel.
b. Perkembangan pada Tumbuhan
Perkembangan pada tumbuhan biasanya ditandai dengan bertambahnya
organ, misalnya bunga. Berbeda dengan pertumbuhan yang bersifat kuantitatif,
perkembangan bersifat kualitatif ( tidak bisa di ukur ). Proses perkembangan
biasanya berjalan sejajar dengan pertumbuhan.
c. Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio di dalam bakal biji dimulai ketika
zigot memebelah menjadi dua sel. Pembelahan sel terus berlangsung secara
berulang membentuk massa sel berbentuk bola yang kemudian berkembang menjadi
embrio. Selanjutnya, bakal biji berkembang menjadi biji.
d. Perkecambahan
Sebutir biji dapat berkecambah jika embrio yang
dikandung biji tersebut masih hidup, biji tidak dalam kondisi dormansi, dan
keadaan lingkungan menguntungkan. Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai
beberapa bagian, antara lain embrio akar (radikula), embrio daun (plumula),
embrio pucuk (epikotil), dan embrio batang (hipokotil).
1.
Proses perkecambahan
Perkecambahan melibatkan proses-proses fisika dan
kimia. Proses fisika terjadi ketika air diserap oleh biji akibat dari potensial
air rendah pada biji yang kering. Penyerapan air ini menyebabkan biji menjadi
lunak. Proses kimia terjadi ketika air yang masuk ke dalam biji mengaktifkan
hormone giberelin (GA). Hormone ini mendorong Aleuron untuk mensintesis dan
mengeluarkan enzim. Aleuron merupakan lapisan tipis pada bagian luar
endosperma. Enzim yang disintesis aleuron bekerja menghidrolisis cadangan
makanan yang terdapat pada kotiledon dan endosperma sehingga dapat digunakan
sebagai energy untuk berkecambah.
Perkecambhan hanya terjadi jika syarat-syaratnya yang
dibutuhkan terpenuhi, antara lain air cukup, udara yang cukup, suhu yang
sesuai, dan ssinar matahari yang optimal. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi
maka biji akan tetap dalam keadaan dorman (tidur).
2.
Jenis-jenis perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledonnya,perkecambahan dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu :
a.
Epigeal (perkembahan di atas tanah)
Pada perkecambahan epigeal, terjadi pembentangan ruas
batang di bbawah daun lembaga (hipokotil) sehinggga daun lembaga dan kotiledon
terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiates),
kacang tanah (Arachis hypogeal), dan bawang merah (allium cepa).
b.
Hipogeal (perkecambahan di bawah tanah)
Pada perkecambahan hypogeal, terjadi pembentangan ruas
batang teratas (epikotil) yang mengakibatkan daun lembaga ikut terangkatke atas
tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada kapri (pisum
sativum) dan jagung (zea mays).
e. Pertumbuhan Akar
Akar memiliki 4 daerah pertumbuhan, yaitu tudung akar,
daerah meristem (pembelahan sel), daerah pemanjangan sel, dan daerah
diferensiasi sel.
·
Tudung akar (kaliptra)
Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar termasuk
bagian meristem akar dari kerusakan dan gesekan di dalam tanah. Mekanisme
perlindungan tersebut terjadi melalui sekresi cairan polisakarida yang
berfungsi untuk melumasi tanah di sekitar titik tumbuh akar sehingga tanah
menjadi lunak untuk ditembus akar.
·
Daerah meristem
Meristem terdiri dari meristem apical dan deviratnya.
Meristem apical merupakan pusat pembelahan yang menghasilkan sel-sel meristem
primer untuk menggantikan sel-sel pada tudung akar yang terlepas.
·
Daerah pemanjangan
Sel-sel pada daerah pemanjangan membelah lebih lambat
dibandingkan dengan sel-sel pada daerah meristem. Pemanjangan ini akan menekan
ujung akar, termasuk meristem, sehingga akar memanjang. Sel-sel di daerah
pemanjangan juga berfungsi sebagai penyimpan makanan.
·
Daerah diferensiasi
Di daerah diferensiasi, sel-sel dari daerah
pemanjangan mulai terspesialisaso struktur dan fungsinya. Di daerah ini,
terdapat 3 sistem jaringan yang di hasilkan oleh sel-sel meristem, yaitu :
1.
Protoderma :
lapisan terluar meristem primer yang akan berkembang menjadi epidermis.
2.
Meristem Dasar :
lapisan kedua dari meristem primer yang akan berkembang menjadi jaringan dasar.
Jaringan dasar merupakan unssur penyusun utama lapisan koteks akar.
3.
Prokambium :
lapisan paling dalam (pusat) dari jaringan meristem primer yang akan berkembang
menjadi silinder vaskuler pusat (stele), yaitu xylem dan floem.
f.
Pertumbuhan
Batang
Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
dikotil terjadi karena aktivitas titik tumbuh sekunder, yaitu cambium. Xylem
dan floem yang terbentuk dari aktivitas cambium di sebut xylem sekunder dan
floem sekunder yang menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Titik tumbuh primer batang terdapat
di ujung batang. Meristem apical (titik tumbuh) batang berupa massa berbentuk
kubah yang dibentuk oleh sel-sel yang membelah pada ujung tunas (kuncup).
Seperti pada akar, meristem apical, meristem dasar, dan prokambium berkembang
menjadi tiga system jaringan.
Daun muncul sebagai tonjolan kecil
di sisi-sis meristem apical dan disebut promordia. Tunas aksilar (samping)
tumbuh dari sel-sel meristem di bagian kanan dan kiri meristem apical, di dasar
primordial daun. Tunas samping berpotensi tumbuh menjadi cabang batang. Jarak
internodus (antar-ruas) di dalam kuncup sangat pendek, sehingga ruas batang dan
primordial daun berdesakan. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel
terjadi di dalam internodus (antarruas). Tumbuhan rumput memiliki meristem
interkalar di bagian dasar setiap nodusnya sehinggan internodus batang rumput
terus memanjang selama periode pemanjangan.
2.
Pertumbuhan
Primer
Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi karena aktivitas sel-sel meristem. Sel meristem merupakan
sel-sel yang aktif membelah secara mitosis. Sel meristem banyak terdapat pada
bagian ujung akar dan ujung batang (tunas). Meristem yang demikian disebut
meristem apical.
Sel-sel meristem
apical senantiasa melakukan pembelahan sepanjang kehidupan tumbuhan. Kegiatan
meristem apical mengakibatkan akar dan batang bertambah panjang. Proses
pembelahan sel-sel meristem yang menyebabkan tumbuhan tumbuh memanjang disebut
pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer memungkinkan akar masuk menembus lapisan
tanah dan pucuk (tunas) memperoleh lebih banyak cahaya dan CO2.
Aktivitas
sel-sel meristem pada akar memungkinkan akar tumbuh masuk ke dalam lapisan
tanah yang lebih dalam. Pada ujung akar terdapat tudung akar (kaliptra) yang
berfungsi melindungi akar pada saat menembus lapisan tanah.
Akar dapat
dibedakan menjadi tiga zona (daerah), yaitu zona pembelahan, zona pemanjangan,
dan zona pematangan.
Zona pembelahan sel meliputi meristem
apical akar dan sel-sel derifatnya. Sel-sel baru dan tudung akar di hasilkan
dari zona ini.
Pada zona pemanjangan terjadi
pemanjangan sel-sel, yang ukuran panjangnya dapat lebih dari sepuluh kali
ukuran panjang sel biasa. Sel-sel tersebut bertanggung jawab menekan ujung sel
masuk ke dalam lapisan tanah.
Pada zona pematangan terdapat tiga
system jaringan dari tumbuhan dewasa, yaitu jaringan dermal, jaringan dasar,
dan jaringan vaskuler. Jaringan dermal (epidermis) dibentuk oleh protoderm. Protoderm merupakan lapisan paling luar
dari meristem.
Jaringan dasar
merupakan lapisan paling dalam dari meristem apical. Jaringan dasar akan
berdiferensiasi menjadi korteks dan empulur. Korteks terletak antara silinder pusat dan epidermis. Lapisan
paling dalam korteks dibatasi oleh selapis sel yang disebut endodermis.
Jaringan
vaskuler (silinder pembuluh) merupakan jaringan pengangkut yang terdiri atas
xylem primer dan floem primer. Jaringan ini dibentuk oleh prokambium yang terletak di antara protoderm dengan jaringan
meristem dasar.
Ada dua macam
tunas pada tumbuhan, yaitu tunas terminal
dan tunas aksilar. Tunas terminal
terletak di ujung batang yang memungkinkan tumbuhan tumbuh ke atas. Tunas
aksilar (tunas lateral) terletak pada bagian ketiak daun yang tumbuhannya akan
membentuk cabang dan bunga.
3.
Pertumbuhan
Sekunder
Tumbuhan, selain
tumbuh memanjang juga dapat tumbuh membesar. Pertumbuhan yang memungkinkan
bertambahnya ukuran diameter batang dan akar disebut pertumbuhan sekunder. Semua tumbuhan gimnosperma dan dikotil
mengalami pertumbuhan sekunder. Sebaliknya, hanya beberapa monokotil tertentu
yang mengalami pertumbuhan sekunder. Contohnya dari kelompok Palmae.
Pertumbuhan
sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral. Ada dua macam
meristem lateral, yaitu cambium vaskuler dan cambium gabus. Cambium vaskuler
terletak di antara xylem dan floem.
Aktivitas
kembium vaskuler menghasilkan sel-sel baru. Ke arah dalam membentuk xylem
sekunder dank e arah luar membentuk floem sekunder.
Pada batang
xylem yang kita kenal sebagai kayu semakin lama lapisannya menjadi semakin
tebal dan berligin. Hal tersebut membuat kayu menjadi keras. Jaringan
xylem yang terbentuk pada musim kemarau
biasanya mempunyai sel-sel yang lebih kecil dan berwarna gelap. Hal tersebut
disebabkan keterbatasanpersediaan air selama musim kemarau. Sebaliknya,
jarinngan xylem yang terbentuk selama musim penghujan mempunyai sel-sel
berukuran relative besar dan berwarna lebih terang. Lapisan-lapisan yang
terbentuk dari hasil pembentukan jaringan kayu tersebut di kenal dengan lingkaran tahun.
Aktivitas
cambium gabus menghasilkan jaringan gabus yang berfungsi sebagai pelindung.
Lapisan gabus akan menggantikan jaringan epidermis yang telah kering dan
mengelupas. Lapisan gabus, cambium gabus, dan floem sekunder bersama-sam
membentuk kulit kayu. Floem yang masih berfungsi sebagai transport hasil
fotosintesis adalah floem sekunder termuda yang berada di belakang cambium
gabus.
Pada akar juga
terjadi pertumbuhan sekunder yang dilakukan oleh aktivitas cambium vasikuler.
Ke arah dalam membentuk xylem sekunder dank e arah luar membentuk floem
sekunder. Sementara itu, cambium gabus membentuk jaringan gabus.
Bagian akar yang
berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral adalah akar yang masih muda. Hal
tersebut karena pada akar yang lebih tua jaringan korteks dan epidermisnya
sudah digantikan oleh jaringan gabus yang sulit untuk di tembus air.
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
1.
Factor Luar (Eksternal)
a.
Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi
tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di
dalam sel, komponen dasar pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan zat
makanan ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan yang kekurangan air akan menjadi
layu, warna hijau berubah menjadi kuning, kering, dan pada akhirnya mati.
b.
Oksigen (O2)
Oksigen dibutuhkan untuk menghasilkan energy. Dalam
hal ini oksigen digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat
sehingga menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah energy. Pemecahan zat
makanan dengan menggunakan oksigen yang demikian disebut proses repirasi seluler. Selanjutnya, energy
yang di hasilkan tumbuhan digunakan untuk berbagai kegiatan hidupnya, anta lain
tumbuh. Jika suplai oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembang
tumbuhan menjadi terganggu.
c.
Karbin Dioksida (CO2)
Seperti air, kabon dioksida dibutuhkan untuk proses
pembentukan zat makanan melalui proses fotosintesis. Kekurangan supali karbon
dioksida juga menyebabkan pembentukan makanan menjadi berkurang.
d.
Suhu
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama
pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan
dan tempat hidupnya. Namun, secara umum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
biasa berlangsung pada suhu 4-45oC dan optimum pada kisaran suhu
28-33oC. suhu optimum dibutuhkan tumbuhan karena aktivitas
pertumbuhan merupakan peristiwa enzimatis yang membutuhkan bantuan enzim. Enzim
tidak dapat bekerja pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
e.
Cahaya
Cahaya dibutuhkan tumbuhan agar dapat melakukan
fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara dalam ruang gelap atau memperoleh cahaya
redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang tetapi dalam kondidi lemah,
daun berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat. Peristiwa pertumbuhan
tumbuhan yang demikian dikenal sebagai gejala etiolasi. Sebaiknya, tumbuhan yang dipelihara dalam kondisi cukup
cahaya akan menghasilkan pertumbuhan batang yang kokoh, daun lebih berkembang,
dan tumbuhan tampak berwarna hijau.
Pada beberapa jenis tumbuhan, terutama tumbuhan yang
terdapat di Negara empat musim, panjang pendeknya penyinaran cahaya sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Akibatanya, ada tumbuhan
yang dikenal sebagai tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari panjang, dan
tumbuhan berhari netral. Respons tumbuhan terhadapa lamanya penyinaran yang
demikian di kenal dengan istilah fotoperiodisme.
2.
Faktor Dalam (Internal)
a.
Gen
Gen berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas yang
terjadi di dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat
pengaruh lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen
yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
b.
Hormon
Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh
senyawa kimia berupa hormone tumbuhan (fitohormon).
1)
Auksin
Auksin merupakan hormone tumbuhan yang mampu memacu
perpanjangn sel. Fungsi auksin, antara lain:
a.
Mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan
diferrensial sel
b.
Menghambat pertunasan pada tunas lateral dan
ketiak
c.
Merangsang cambium membentuk xylem dan floem
d.
Memelihara dan membentuk dinding sel
e.
Menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun
f.
Memacu pembentukan buah tanpa penyerbukan (
partenokarpi)
2)
Giberelin
Giberelin ditemukan pertama kali oleh E. Kurosawa
(1926) pada jamur Giberella fujikuroi. Fungsi giberelin antara lain :
a.
Mendorong perkecambahan biji dan tunas
b.
Mendorong pemanjangan batang
3)
Sitokinin
Sitokinin yang pertama kali ditemukan adalah kinetin.
Fungsi sitokinin antara lain :
a.
mempengaruhi sitokinin
b.
memepengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi
akar
c.
mendorong pembelahan sel
d.
meningkatkan perkecambahan dan pembuangan
e.
menghambat penuaan bunga dan buah
4)
Etilen
Etilen diproduksi pada jaringan buah masak, di ruas
batang, dan di daun tua. Etilen berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan
batang tumbuh menjadi tebal.
5)
Kalin
Hormone kalin merupakan hormone yang mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan organ, misalnya :
a.
Rizokalin :
meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan akar
b.
Kaulokalin :
meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan
batang
c.
Filokalin :
meningkatkan pembentukan dan perumbuhan
daun
d.
Antokalin :
meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan bunga
6)
Asam Absisat
Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan
biji. Asam absisat berfungsi menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama
kekurangan air, dan menunda pertumbuhan (dormaansi).
7)
Asam Traumalin
Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan
sel di daerah luka sebagai mekanisme menutup luka.
Hubungan antara Jawaban Pertanyaan dengan Penjelasan Data
Pada penjelasan data diketahui bahwa yang paling cepat
tumbuh adalah radikula bagian ujungnya (bagian pertama) dan juga diketahui
jarak penambahan panjang pada setiap radikula kecambah. Kemudian diketahui
panjang masing-masing kecambah.
Dari jawaban pertanyaan juga tidak jauh dengan penjelasan
data tersebut.
Jadi kami bisa menyimpulkan bahwa hubungan antara jawaban
pertanyaan dengan penjelasan data sangat erat, dimana jawaban pertanyaan
tersebut ada pada penjelasan data.
Misalnya jawaban pertanyaan berkaitan dengan rata-rata,
maka kami bisa mencari pada penjelasan data. Dan begitu juga yang lainnya.
IX.
KESIMPULAN
Dari hasil
percobaan atau praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa
daerah radikula yang paling cepat tumbuh adalah bagian ujung (bagian pertama
atau tunas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar