TITRASI ASAM BASA
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari :
Senin
Tanggal : 28 Maret 2011
Tempat : Laboratorium Kimia/ Biologi
B. TUJUAN
Menentukan Kadar Larutan HCl Melalui
titrasi dengan larutan standar NaOH.
C. LANDASAN TEORI
TITRASI ASAM BASA
1. Pengertian Titrasi Asam Basa
Titrasi atau Volumetri, yaitu suatu cara untuk menentukan
kadar zat dalam larutan berdasarkan pengukuran volume.
Titrasi
asam basa adalah penambahan suatu asam ke basa dengan penambahan volume atau
molaritas zat yang belum diketahui. Prinsip yang dipakai :
-
Jika
reaksinya diketahui,maka :
Mol
asam sebanding dengan mol basa
-
Jika
tanpa reaksi ;
nA
. VA . MA = nB . VB . MB
A=
Asam , B= Basa
Pada
saat mol asam sebanding dengan mol basa dikenal dengan nama titik EKUIVALEN.
2. Metode Titrasi
Istilah titrasi merujuk pada proses pengukuran volume larutan
uji (larutan standar) yang diperlukan untuk mencapai titik kesetaraan. Reaksi
kimia yang dapat berperan sebagai dasar untuk penetapan titrasi dikelompokkan
dalam 4 jenis, yaitu titrasi asam-basa, redoks (reduksi oksidasi), pengendapan,
dan pembentukan kompleks.
Dalam analisis titrasi, system konsentrasi yang digunakan
adalah molaritas karena perhitungannya dalam analisis sangat sederhana dan
paling sering digunakan dalam prosedur laboratorium.
Dalam metode titrasi asam-basa, larutan uji (larutan standar)
di tambahkan sedikit demi sedikit (secara eksternal), biasanya dalam buret,
dalam bentuk larutan yang konsentrasinya diketahui. Penambahan larutan standar
ini diteruskan sampai telah di masukkan yang secara kimia setara dengan larutan
yang diuji. Apabila telah mencapai kesetaraan maka dikatakan telah mencapai
titik kesetaraan dari titrasi itu.
D. ALAT dan BAHAN
-
Alat
1. Labu Erlenmeyer
2. Labu Ukur
3. Gelas Kimia
4. Corong
5. Biuret
-
Bahan
1. Larutan HCl
2. Larutan NaOH
3. Larutan Penolftalein
E. CARA KERJA
1. Mengambil 10 mL HCl dan memasukkan ke
dalam Labu Erlenmeyer dengan menggunakan Labu ukur.
2. Memasukkan 50 mL NaOH 0,1 M ke dalam
Biuret dengan menggunakan gelas kimia melalui corong.
3. Menambahkan beberapa tetes indicator
PP ke dalam larutan HCl yang di taruh dalam labu Erlenmeyer pada bagian 1.
4. Mentitrasi larutan HCl tersebut dan mencatat
volume yang diperlukan sampai tejadi perubahan warna.
5. Menghitung konsentrasi HCl dengan
menggunakan Konsep mol.
F. HASIL PENGAMATAN
NO
|
Kriteria
|
HCl
|
NaOH
|
Setelah Titrasi
|
1
|
Volume
|
10 mL
|
10 mL
|
20 mL
|
2
|
Molaritas
|
0,1 M
|
0,1 M
|
0,1 M
|
3
|
Warna
|
Bening
|
Bening
|
Merah Muda
|
G. ANALISA DATA dan PERHITUNGAN
1. Analisa Data
Volume
HCl 10 ml dicampur dengan 10 tetes fenolftalein. Kemudian campuran dari larutan
HCl dan fenolftalein dititrasi dengan larutan NaOH untuk menghasilkan warna
merah muda. Dari 50 ml larutan NaOH hanya dibutuhkan 10 ml untuk dapat
menghasilkan warna merah muda. Jadi, volume hasil titrasi berjumlah 20 ml.
Molaritas
HCl 0,1 M dan molaritas NaOH 0,1 M,ternyata setelah dititrasi molaritasnya
tetap. Warna larutan HCl bening dan larutan NaOH bening,setelah dititrasi
warnanya menjadi merah muda.
2. Perhitungan
-
nA.VA.MA
= nB.VB.MB
1 . 10
. MA = 1 . 10 . 0,1
10MA
= 1
MA = 0,1 M
-
Mcamp
= M1 . V1 + M2
. V2
V1 + V2
= 0,1 . 10 + 0,1 . 10
10 + 10
=
2
20
= 0,1 M
H. PEMBAHASAN
Volume HCl 10 ml dicampur dengan 10
tetes fenolftalein. Kemudian campuran dari larutan HCl dan fenolftalein
dititrasi dengan larutan NaOH untuk menghasilkan warna merah muda. Dari 50 ml
larutan NaOH hanya dibutuhkan 10 ml untuk dapat menghasilkan warna merah muda.
Jadi, volume hasil titrasi berjumlah 20 ml.
Molaritas HCl 0,1 M dan molaritas
NaOH 0,1 M,ternyata setelah dititrasi molaritasnya tetap. Warna larutan HCl
bening dan larutan NaOH bening,setelah dititrasi warnanya menjadi merah muda.
Metode pengukuran konsentrasi larutan
menggunakan metode titrasi (titrasi asam basa) yaitu suatu penambahan indicator
warna pada larutan yang diuji, kemudian ditetesi dengan larutan yang merupakan
kebalikan asam basanya. Jadi apabila larutan tersebut merupakan larutan asam
maka harus diberikan basa sebagai larutan ujinya, begitupula sebaliknya.
Pemilihan metode ini dipakai karena
merupakan metode yang sederhana dan sudah banyak digunakan dalam laboratorium
maupun industry (riset dan pengembangan).
I.
SIMPULAN
Molaritas HCl yang di peroleh pada
titrasi tersebut adalah sama dengan Molaritas NaOH.
DAFTAR PUSTAKA
Ebbing, Darrel D. 1990. General
Chemistry 3rd Edition.Boston: Hougton Miffilin Company
Kitti, Sura. Kimia SMU edisi
khusus 2003. Klaten: Intan Pariwara
Pietersz, A.T.DKK. ilmu Kimia 3 untuk SMA. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Balai Pustaka,
1991.
Sangat membantu.. makasih yaa.. Also visit my blog :)
BalasHapushttp://tulisandarihatikecilku.blogspot.com/
Makasih, bermanfaat☺
BalasHapusTitsanium Fitness App - The Fit That Tits - iTanium.com
BalasHapusOur Titsanium fitness mens titanium braclets app allows titanium white octane you to gain an idea of how titanium knee replacement fitness training works. The app is designed does titanium set off metal detectors to provide an titanium trim walmart engaging and flexible